untitled love (?)
Diumpamakan sebagai kegiatan yang
menyenangkan, memancing. Seperti memancing, mempersiapkan segala sesuatunya
dengan cermat. Mulai dari alat pancing, umpan, perlengkapan pancing dan lain
sebagainya. Juga menentukan lokasi mana yang akan dituju untuk memancing.
Kegiatan
memancing dimulai. Siapkan umpan, pasang umpan pada kail. Lemparkan kail ke
dalam air. Sabar menanti akan ikan-ikan untuk memakan umpan. Satu dua ikan
hanya lewat tak bergeming. Satu dua ikan mendekati umpan tapi tak memberi
perhatian lebih. Kemudian datang satu ikan, mendekat dan mulai memperhatikan
umpan.
Hap!
Umpan dimakan. Tarik ulur terjadi. Darah mendesir membayangkan besarnya ikan
yang terkena umpan. Semangat menggebu-gebu. Tarik ulur terjadi. Entahlah,
mungkin karena ikannya terlalu besar. Atau mungkin tali pancing yang kurang
kuat. Atau mungkin konsentrasi yang terpecah. Si ikan kemudian lepas. Dan pergi.
Menjauh. Takut untuk mendekat. Tak pernah kembali untuk memakan umpan-umpan
selanjutnya. Tinggalah semacam rasa “sesal”, “kesal”, “kecewa”. Sesak.
Ya. Kita.
Kamu dan aku seperti cerita di atas. Aku si pemancing. Kamu ikannya. Komunikasi
adalah alat pancing. Kata-kata adalah umpannya. Kita kenal. Kita berbicara. Kita
akrab. Kita dekat. Seperti ketika si ikan terjerat kail. Tapi sekarang kamu
jauh. Kamu berbeda. Kamu pergi dan tak kan kembali. entah mungkin karena
kata-kata yang pernah terlontar tidak pas di hati. Entah mungkin ada sikap
tingkah laku yang tidak menyenangkan. Atau mungkin karena kita memang tidak
untuk bersama. Dan tali pancing pun putus, tak kembali.
Mungkin ini unrequited love. Mungkin ini pula yang dinamakan PHP,
pemberi-harapan-palsu. atau mungkin hanya salah paham. salah menafsirkan arti kebaikan? mungkin seperti lirik lagu Peterpan "kau beri rasa yang berbeda. mungkin ku salah mengartikannya. yang kurasa cinta" duh saya gak ngerti. Entahlah. Aku hanya berharap kita tetap berteman baik. Kita
tetap berbagi cerita. Selayaknya kita saat kenal. karena kamu itu seperti kakak. Gak susah kan?
Komentar
Posting Komentar