Chiffon Cake
Judul: Chiffon Cake
Pengarang: Karina Ayu Pradita
Penerbit: Media Pressindo
Tahun: 2013
Harga: Rp. 35.000,-
sinopsis:
Dicuekin itu sama sekali nggak enak.
Nggak dianggap ada itu benar-benar
menyakitkan.
Apalagi kalau semua itu dilakukan oleh
pacar kita…boro-boro mikirin jenjang yang lebih serius, melewati hari demi hari
aja rasanya kayak di neraka!
Rasanya ingin deh lari ke hutan, ke
gunung, atau ke pantai…
Berbeda dengan karirinya yang
semakin melejit, hubungan asmara Ayesha dengan Rizky justru semakin memburuk. Di
mata Rizky, selalu saja Ayesha yang salah. Kesabaran dan beribu kata maaf pun
sama sekali tidak membuahkan hasil, Rizky tetap cuek dan tak pernah mengerti
Ayesha.
Mampukah
Ayesha bertahan? Ataukah hati dara cantik itu akan berpaling pada Rey dan
Kafka?
Rey,
fotografer muda yang telah memendam perasaan kepada Ayesha..bahkan sejak mereka
berdua masih duduk di bangku SMA.
Kafka,
pengusaha sukses yang mencintai Ayesha pada pandangan pertama…saat gadis itu
terbaring lemah karena sebuah kecelakaan mobil..
Chiffon Cake – mencintaimu memang menyakitkan, namun
hanya itu yang bisa kulakukan~
*******
Well,
ini novel pertama yang saya beli (dan baca) setelah sekian lama gak beli novel,
terutama novel dengan tema percintaan begini. Novel terakhir yang saya beli
judulnya The Son Of Neptune, gak ada percintaannya sama sekali -______-“
Pertama tau novel ini dari temen
saya. Dia pernah cerita diundang temennya ke acara peluncuran novel. Mbak Karina
(pengarangnya,btw) ini ternyata temennya temen saya gituuu. Duh dunia kecil ya.
Hahaha :B
Akhirnya saya beli novel ini setelah
usaha saya baca buku ini dengan ilegal (numpang baca) gagal karena saya gak
bisa konsen baca di tempat umum. Biasanya sih saya cari buku gratisan gak modal hahahaha :p beli tadi siang
dan langsung saya babat habis tanpa babibu lagi. Penasaran sih. hehe
Jalan cerita novel ini berpusat pada
4 tokoh inti sebenernya. Ayesha, Rizky, Kafka, Rey. Novel bertemakan percintaan
ini menceritakan kisah seorang chef
pastry yang bekerja di sebuah toko kue bernama Eiffel, Ayesha. Ayesha sudah
2 tahun menjalin hubungan cinta dengan Rizky. Hanya saja hubungan mereka tidak
berjalan sebagaimana mestinya sepasang kekasih. Dari awal permualaan novel,
hubungan antara kedua insan ini memang tidak berjalan mulus. Terlihat dari
adegan-adegan di mana Ayesha takut sang kekasih marah padanya, hanya karena hal
kecil seperti lupa memberi kabar. Ataupun adegan lain yang menggambarkan sakit
hati Ayesha. Menyedihkan, kalo menurut saya.
Di tengah-tengah hubungan yang
runyam muncul Kafka, salah seorang klien di Eiffel yang pernah komplain masalah
chiffon cake. Ayesha yang masih setia pada Rizky kurang menaruh perhatian pada
Kafka, yang sepertinya mulai menebar “bibit cinta”. Yepp, Kafka memendam cinta
pada Ayesha sejak Ayesha mengalami kecelakaan.
Urusan dengan Kafka belum selesai,
muncul Rey, teman Ayesha jaman SMA dulu. Rey ini tiba-tiba muncul dengan dalih
bekerja sama dengan pihak manajemen toko untuk urusan publikasi. Hanya saja
Ayesha “ketiban” tanggung jawab untuk berurusan dengan Rey. Awal mula
kedatangan Rey murni untuk urusan pekerjaan. Tapi lama-kelamaan berubah menjadi
sesuatu yang lain. Rey teringat kembali akan cinta pertamanya pada masa SMA
dulu. Cinta pertamanya pada Ayesha…
Di samping ke-empat tokoh itu, masih
ada Karenina, atau Karen. Sahabat setia Ayesha. Karen ini di dalam novelnya
orangnya bawel banget banget. Tapi dia itu yang paling perhatian sama Ayesha. Meski
sebenarnya (di mata saya) peran Karen di novel ini tidak terlalu sentral.
inti cerita novel ini sederhana
sebenernya. Tentang Ayesha yang lelah dengan hubungan dengan Rizky, dan
kehadiran dua pria yang sama-sama mendambakannya. Hanya saja mbak Karin
menceritakannya dengan sedikit memutar. Jadinya sya kayak baca serial FTV yang
dibukukan :|
judulnya unik, Chiffon Cake. Awalnya
saya berpikir ini novel apa buku resep? -____-“ kemudian nanya temen saya (yang
temennya mbak Karin) Chiffon Cake itu novel tentang apa. Katanya novel tentang
percintaan. Terus saya nebak, chiffon cake dipakai sebagai judul novel untuk
menggambarkan inti cerita. Atau sebagai perumpaan akan sesuatu. Awalnya nebak
mungkin hubungan cinta tokoh utama kayak chiffon cake. Ngaco.
Ternyata apa yang saya pikirkan
salah besar! Doengggg….
Semakin saya baca, saya jadi laper
ngebayangin kue-kue yang tersaji dalam novel. Tiap chapter dalam novel ini
menggunakan nama kue. Mulai dari klapertaart sampe fruit tartle. Terus mikir,
ini saya baca novel apa buku resep? -____-“ soalnya tiap chapter diceritain
tentang proses pembuatan kue-kue tersebut, sesuai judul chapter.
Setelah saya selesai baca, saya
bingung. Hubungan chiffon cake sama jalan cerita? Memang sih pas di chapter The Last Cake ada kutipan gini “love is just like chiffon cake…and yup, that’s
all”. Tapi tetep, saya gak (belum) paham maksudnya :B hehe
Ceritanya menarik sih sebenernya. Hanya
saya cara mbak Karin menyampaikannya (di mata saya) belum mengena sepenuhnya.
Alur cerita yang sedikit rumit. Ketika
asik mengikut jalan pikiran Ayesha, tiba-tiba setting berubah menjadi jalan
pikiran Kafka. Well, pada chapter terakhir alur cerita lebih teratur. Bercerita
dari sudut pandang masing-masing tokoh. Rizky di Tokyo, Rey balik ke Bandung,
Ayesha ke Paris. Mungkin akan lebih bagus kalo dari awal jalan cerita sudah
seperti itu. Dalam arti (misalnya) diawali dengan kisah Ayesha, kemudian
dilanjutkan kisah Kafka atau siapa gituu.
Pada awal cerita mungkin akan
bingung akan hubungan antar tokoh, terutama Kafka dengan Ayesha. Tapi hubungan
mereka akan jelas di akhir cerita. Hanya saja di ending Cuma diceritain kalo
Ayesha udah tau hubungan Kafka dengan kisah masa lalunya saat kecelakaan.
Yang masih jadi pertanyaan,
bagaimana akhir cerita ketika Ayesha memberanikan diri membawa mobil setelah
trauma yang dialaminya/ ya, Ayesha kembali berani membawa mobil setelah membaca
iklan di satu surat kabar yang memberitakan mengenai pameran tunggal yang
diadakan oleh Rey. Ayesha segera menuju ke lokasi pameran setelah membaca judul
pameran, Ayesha Armanira, namanya sendiri. Tapi pas Ayesha sampai di lokasi
pameran dan melihat isi galeri, cerita berakhir dengan kekagetan Ayesha. Sampai
di situ. Entah bagaimana kelanjutannya menurut saya kurang jelas. Atau saya nya
yang geblek gak bisa ngikutin alur cerita? -______-“ dih ~
Satu hal yang menarik dari buku. Saat
penulis menggambarkan tiap-tiao kue yang tertulis dalam novel. Keren! Berasa ikutan
makan kuenya :D padahal diliat dari bio penulis, mbak Karin ini calon dokter
hewa lhoo. Bukan chef pastry kayak
Ayesha. Cara beliau mengilustrasikan kue-kue yang ada.. nyammm =9 bikin ngiler!
Hahahaha
Dan satu lagi, banyak
kalimat-kalimat yang “kutip-able” dalam novel ini. Kalimat-kalimat, yang jika
diutarakan pasangan kita, sanggup bikin meleleh. Hahaha :B seperti kalimat ini
“’cause it’s
hurt, when I know you’re hurt”
Kafka kepada Ayesha, hal.198
Mbaknya
jago dah bikin kalimat-kalimat kece. Hehe
Yah, pada akhirnya ini hanyalah pandangan
pribadi saya. Mungkin ada yang tidak sependapat dengan apa yang telah saya
sampaikan. Saya aslinya murni penikmat buku, tanpa sekalipun berniat me-review
apa yang telah saya baca. Hehe. Bisa dikatakan saya blogger buku amatir. Hahaha
jadi maafkan kalo ada kesalahan kata yang tidak berkenan di hati :)
Selamat menikmati tiap potongan kue
yang tersaji dalam nove Chiffon Cake. Cheers! :D
Setelah baca novel ini saya jadi pengen makan chiffon
cake :B *nyengir*
Bagus mba, reviewnya uda menyeluruh, setiap aspek dibahas terperinci. Hehe, nice review!!
BalasHapusAku jadi pengen makan kuenya deh~ *edisi laper*
aaakk terima kasih Okyyy =)
BalasHapusmaklum, review perdana nih hehe :B
hahahaha, kalo baca buku ini, aku saranin makan sampe kenyang. soalnya pasti bakal ngiler baca deskripsi kue2nya :3