Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

untitle

Di balik sikap diammu ternyata ada perhatian yang cukup besar. Terima kasih sudah menjadi saudara, dan sahabat yang baik. Tetaplah seperti itu dan jangan pernah berubah :) Tuhan mengasihimu, begitu pun aku

#sindromskripsi

KKN.   KKN identik dengan “oh sudah mau selesai ya kuliahnya? *dengan muka senang*”, “oh, bentar lagi wisuda dong? *lagi-lagi dengan muka senang*”, “skripsinya udah sampe mana? *dengan muka minta ditabok*” Well, seenggaknya itu yang gw dapat akhir-akhir ini. Terutama kalo ditanyain “kok baru pulang sekarang? Kemana aja?” Wajar sih ditanyain gitu tiap habis KKN. KKN identik dengan kuliah tinggal dikit, ato tinggal skripsi. Apalagi kalo ditanyain “kuliah semester berapa sekarang?” dijawab dengan muka malu-malu *udah angkatan tua sih* “udah semester 7” dan berlanjutlah percakapan-percakapan biasa yang membosankan dan aduhai-ini-yang-nanya-minta-disumpel-pake-kain *ga semua penanya sih*. Sekarang gw sedang mengalami apa yang gw sebut sebagai sindrom mau skripsi atau kalo di twitter gw pake hashtag #sindromskripsi . Gw sekarang semester 7 mennn. Adek gw di kampus udah 3 *uhuk* *prek!*. udah tingkat 4 nih gw *eea*. Kerjaan gw semester ini Cuma makan, tidur, merpus, nont

perenungan

Gambar
Boleh ga saya mengutarakan perenungan saya setelah menghadiri makrab semalam? Boleh ya? Boleh ga saya mengutarakan apa yang saya rasakan selama ini? Boleh ya? Saya ga ngerti apa yang udah saya lakuin sama kalian sampe-sampe perlakuan kalian kayak gitu. Saya salah ngomong ya kok jawabnya sengak gitu? Omongan saya juga dipotong. Kalo tau gitu saya mending gausah ngomong… oh ya saya jadi agak menyesal ikut acara itu. Mungkin akan lebih gampang kalo saya tidak ikut. Kalian banyak berubah… maaf kalo selama ini saya punya banyak salah. Entah itu cara saya berbicara, sikap saya. Sifat saya. Saya sampai tahap “udah gangerti lagi dimana kesalahan saya”. Maaf kalo selama ini saya tidak bertanggung jawab akan hal apapun. Mungkin semuanya berawal dari praktikum 1. Entahlah. Yang jelas saya merasakan sikap kalian berubah. Sekeras apapun saya bersikap baik di depan kalian. Mungkin ini hanya perasaan saya aja. Saya ga bermaksud menjadi “backstabber friend” kok. Ga ada untungnya buat s

reflection

Percuma deh kalian berkoar-koar tentang kekompakkan kalo kalian sendiri ga bisa kompak. Percuma kalian berdebat dengan songongnya tentang persatuan kalo kalian sendiri ga bisa satu suara. Kalo kalian sendiri akan nge”grup” sendiri-sendiri. Kalian belum pernah menjadi kelompok minoritas kan? Anak-anak utara~

cara Tuhan

Mungkin ini cara Tuhan melatihku untuk menjadi lebih sabar. Mungkin ini cara Tuhan mengajarku untuk memahami kehidupan. Mungkin ini cara Tuhan untuk menunjukkan jalanNya. Mungkin ini cara Tuhan mempersiapkanku menghadapi dunia kerja yang jauh lebih kejam.  Ini pasti cara Tuhan untuk menunjukkan tiap langkah rencanaNya untukku. Ini pasti cara Tuhan memberi tahuku bahwa Ia sayang pada ku. Ini pasti cara Tuhan untuk membimbing langkahkau step by step. Ini pasti cara Tuhan untuk menunjukkan bahwa Ia takkan pernah meninggalkanku sendirian. Ya! Ini pasti cara Tuhan. Ini pasti rencana Tuhan! Aku mungkin muda. Aku mungkin masih hijau. Tapi setidaknya aku telah berlatih untuk memiliki prinsip. Aku telah berlatih untuk berencana. aku telah berlatih untuk terus berada di dalam kasih Bapaku di surga. Aku telah berlatih untuk beretika. Tuhan sayang padaku!