just a little kiss!




Keluarga saya memiliki kebiasaan yang bisa terbilang unik. Yakni memberi kecupan ketika berpisah. Mungkin bukan hal aneh bukan sebagian orang, termasuk kamu yang baca. Sekarang saya tanya, memangnya kamu pede memberi kecupan perpisahan di mana pun itu? Well, sepertinya banyak yang tidak pede. Malu katanya.

Saya katakan unik. Karena orang-orang di sekeliling saya berhenti melakukan hal tersebut ketika anak-anak mereka beranjak dewasa. Yaa kadang liat sih di bandara gitu, tapi itu sepasang kekasih -_____-“ beda.... beda

Waktu SD sampai SMP, saya jika ke sekolah diantar oleh orang tua saya, entah bapak atau ibu. Setiap kali akan masuk ke lingkungan sekolah, orang tua saya selalu memberi kecupan di pipi kiri-kanan dan atau dahi. Percaya gak kalo hal itu tetap dilakukan hingga detik ini, ketika umur saya tak lagi belasan, tapi sudah memasuki usia 20an tahun.

Saya malu tetap diperlakukan seperti itu? Enggak tuh.

Saya ingat (walaupun samar-samar) waktu SD dan SMP ketika diantar sampai depan gerbang sekolah, orang tua saya mencium saya di depan murid-murid yang lainnya, juga orang tua pengantar. Biasanya sampai di kelas saya selalu menjadi bahan bercandaan (kalo gak mau dibilang bahan ejekan) oleh teman-teman sekelas. Katanya saya anak manjalah, anak kecil-lah yang masih minta disayang sama orang tuanya. Well, they didn’t know the truth~

Bahkan ketika saya akan kembali ke Jogja beberapa waktu lalu, ketika saya akan masuk ke dalam ruang keberangkatan di bandara, kedua orang tua saya memberi kecupan di pipi dan dahi. Di teras bandara yang kala itu terbilang sangat ramai. Juga ketika saya mengantarkan bapak di bandara. Sebelum beliau masuk ke dalam ruang keberangkatan, beliau juga memberi kecupan yang sama. Sambil diliatin orang. Well, I didn’t care.

Hal ini tentu saja tidak berlaku bagi saya sebagai anak perempuan. Tapi juga adik saya yang notabene adalah laki-laki. Sudah menjadi kebiasaan sejak kami kecil.

Bagi saya pribadi, kecupan tersebut menunjukkan bagaimana kedua orang tua saya menyayangi kami anak-anaknya. Though we’re adult now, but we still their little kids *sigh*. Dan melepas anak-anak untuk studi di luar kota itu sesuatu yang sangat berat dilakukan oleh orang tua. Meskipun mereka bergaya cuek. Jarang pulang tentu saja membuat orang tua rindu kepada anak-anaknya.

Jadi? Memberi kecupan, bahkan ketika anak-anak sudah dewasa bukan hal yang salah kan?

Komentar

  1. Aku kebalikan.. (eh, btw keluargaku juga suka kasih kecupan selamat datang dan perpisahan) kalau dulu pas kecil aku malu dikecup gitu pas brgkt sekolah tapi giliran udah gedhe jadi paham pentingnya skinship.

    Jadi ya begitu.. kalo pulang ke rumah, atau berangkat merantau. Pasti salim, peluk sana sini, cium pipi kening. Sambil minta doa restu, event in public. Dan bahkan bisa berkali2 hahaha. Habis pelukan, eh angkat2 koper, pelukan lagi, cipika cipiki lagi ga selesai2.. haha

    Trus kalo kemana2 gandengan sama Ibu, atau dirangkul bapak..
    ...nothing to be ashamed of lah..

    Skinship itu penting, apalagi utk keluarga. Tapi mungkin emang budaya kita jarang kali ya utk skinship. Eh, tapi banyak kok aku lihat di stasiun2 gitu *ketauan mainnya ke stasiun mulu*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidney Sheldon’s Mistress Of The Game, Penguasa Berlian.

Beelzebub part 1

Chiffon Cake