Pelangi KasihNYA


Mungkin apa yang saya tulis hari ini bisa disebut sebagai kesaksian atas apa yang baru saja saya alami beberapa hari yang lalu. Bagaimana isi kesaksian saya? Selamat mengikuti :)..

Sabtu malam biasanya saya habiskan dengan beribadah di gereja. Well, bukannya mau sok suci atau apa. Tapi bukankah kita anak Tuhan wajib pergi berinadah kepada Tuhan? Maka saya pun pergi ke gereja. Karena ibadah di malam minggu jemaatnya didominasi oleh kaum muda, maka puji-pujian yang digunakan juga puji-pujian yang sesuai dengam jiwa muda. Salah satu lagu yang kita nyanyikan ialah lagu Pelangi KasihNya. Lagu yang sangat bagus.. inti dari lagu itu adalah apapun yang Tuhan berikan kepada kita, itu adalah yang terbaik dari Tuhan. Dan Tuhan tidak mungkin memberikan cobaan yang melebihi kekuatan manusia.. saya sangat tergugah dengan lagu ini :’)

Demikian liriknya…
Pelangi KasihNya-Maria Shandy
Apa yang kau alami kini mungkin tak dapat engkau mengerti
Cobaan yang engkau alami tak melebihi kekuatanmu
Tuhanmu tak akan memberi ular  beracun pada yang minta roti
Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri
Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang agung mulia
Saatnya kan tiba nanti kau lihat pelangi kasihNya..

dan pada saat pembacaan amanat hidup baru, saya terttegun dengan ayat tersebut. Saya merasa mendapat pencerahan atas apa yang sedang saya alami. Amanat hidup baru tersebut terambil dari kitab Matius6:8.
“Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya.”

Dan sekarang kita masuk kepada kesaksian saya. Beberapa hari yang lalu, di sebuah forum. Saya bermaksud memberi sedikit masukan kepada forum tersebut. Posisi saya sebagai orang luar. Langkah awal yang saya mabil jelas sedikit menanyakan bagaimana progress kegiatan forum tersebut. Tapi sebelum saya saya sempat mengutarakan pendapat saya, saya sudah di-cut duluan. Intinya, saya tidak tahu apa-apa sebaiknya saya tidak usah berbicara. Akhirnya saya tidak jadi mengutarakan maksud saya. Saya lebih baik diam daripada nanti saya disalahkan dan menambah masalah baru. Iya kan?

Sepulang dari forum tersebut, saya curhat dengan ibu saya. Ibu saya bilang itu baru permulaan. Di waktu yang kan datang, ketika saya sudah berada dalam dunia kerja, saya tetap akan bertemu dengan orang yang seperti itu. Yang saya bisa lakukan menurut ibu saya adalah diam saja dan tidak menyimpan dendam terhadap mereka. Anak Tuhan tidak diajarkan untuk membalas perbuatan buruk yang telah diterima. Tapi anak Tuhan diajarkan untuk memaafkan dan berbuat kasih. Ibu saya juga bilang, saya harus menjadi diri saya sendiri. Jangan mengikuti perbuatan mereka. Advice tersebut cocok dengan amanat hidup baru  yang saya peroleh dari gereja.

Dari sini saya sadar, ini jalan Tuhan untuk membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Disini saya diajarkan dan dituntut untuk sabar. Saya dituntut untuk lebih banyak berbuat kasih, bahkan kepada orang yang sudah menyakiti saya, saya tetap harus berbuat kasih kepadanya. Saya sadar saya tidak boleh berbuat “kamu tidak tahu apa-apa jadi mending gausah ngomong” kepada orang lain. 

Ngomong doang emang gampang, tapi tidak dengan melakukannya. Saya sadar saya belum tentu dapat melakukan apa yang telah saya tulis dalam blog ini, tapi saya yakin, ketika saya berserah dan meminta bantuan dari Bapaku di surga, saya pasti bisa melakukannya. Saya akui, ikut di jalan Tuhan itu berat, banyak godaan yang menghalangi. Tapi itu tidak membuat saya berpaling, karena saya tahu bahwa dibalik perkara yang Tuhan beri, ada suatu penghiburan yang luar biasa manis, yang luar biasa indah yang Tuhan persiapkan untuk anak-anakNya yang setia dalam Tuhan :’). Seperti lagu Pelangi KasihNya, Tuhan sedang merenda suatu karya yang agung mulia. Saatnya kan tiba nanti kau lihat pelangi kasihNya….

Demikian kesaksian saya kali ini. Semoga menjadi berkat bagi kita semua :). Dan jangan lupa selalu berserah kepada Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidney Sheldon’s Mistress Of The Game, Penguasa Berlian.

Beelzebub part 1

Chiffon Cake