starting from zero, should I?


Tuhan, aku adalah orang berdosa. Begitu banyak kesalahan yang telah aku perbuat selama ini. Masih adakah jalan untuk aku kembali? Untuk mengulang kembali semuanya dari awal? Bisakah aku memperbaiki kesalahanku Tuhan?”

No body is perfect.. sebuah kalimat sederhana tetapi *mungkin* bagi  sebagian orang memiliki sebuah makna yang cukup dalam. Termasuk aku.. aku bukanlah orang yang sempurna. Aku banyak cela, banyak banget malah. Aku keras kepala, egois, bawel. Yah hal-hal seperti itulah.. mungkin sudah banyak yang terluka akibat ulahku, tanpa aku menyadarinya :’(

                Aku frontal? Ya. Aku bukan tipe orang yang bisa mengatakan pendapat dengan gamblang… aku lebih sering mengungkapkannya lewat tulisan… yaahh.. aku punya maksud tersendiri untuk berlaku seperti itu.. aku lebih suka memendam semuanya sendirian ketimbang membicarakannya dengan orang lain. Kenapa? Karena aku pernah melakukan suatu kesalahan, dimana aku menceritakan suatu masalahku dnegan orang lain, dan ternyata orang tersebut tidak dapat dipercaya. Sejak saat itu, aku lebih suka menuliskan semua yang aku rasakan dalam catatan pribadiku, atau melalui mini-blog *suatu tindakan bodoh, mungkin*.

                Seperti yang terjadi beberapa saat lalu… dan ternyata menimbulkan suatu masalah baru yang tidak aku sadari. Weww… begitu cerdasnya masalah menemukan diriku.. tulisanku menggambarkan apa yang aku rasakan. Apa yang sebenernya ingin aku sampaikan kepada kalian.. tapi aku ga bisa! Aku ga bisa ngomong secara langsung kepada kalian! Dan akhirnya catatan itulah yang muncul.. well, jujur catatan itu aku buat ketika emosi menguasai diriku.. sebagian dari diriku sadar apa yang aku lakukan itu salah. Tapi bagian diriku yang keras kepala lah yang menang dan akhirnya jadilah tulisan itu…

                Kenapa aku tidak jujur saja kepada kalian? Karena aku tidak ingin menyiunggung perasaan kalian. Karena aku tidak ingin sikap kalian kepadaku berubah. Tidak semua orang bisa menerima sebuah masukan kan? Bagi orang yang bisa menerima pendapat, mungkin sikapnya terhadapku tidak akan berubah. Tapi bagaimana dengan orang yang tidak bisa? Kemungkinan besar orang tersebut akan menjauh dari aku. Itu yang aku ingin hindari. Bagiku, lebih baik aku diam saja daripada aku berbicara secara langsung… mungkin aku terlalu pengecut untuk berbicara secara jujur..

                Begitu banyak masalah yang aku hadapi, yaahh semua itu karena salahku sendiri.. masih adakah kesempatan bagiku untuk berubah? Masih adakah kesempatan bagiku untuk memperbaiki apa yang telah kulakukan? Masih bolehkah aku mengulang semuanya dari awal? Dalam kata lain aku MINTA MAAF ATAS SEMUA YANG UDAH AKU LAKUIN. YANG TELAH MENYAKITI KALIAN, YANG TELAH MENYINGGUNG PERASAAN KALIAN. BAIK SECARA SENGAJA MAUPUN TIDAK SENGAJA. Yakinlah aku tidak bermaksud berlaku seperti itu.. aku siap untuk menerima konsekuensi yang kalian berikan kepadaku… maaf…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidney Sheldon’s Mistress Of The Game, Penguasa Berlian.

Beelzebub part 1

Chiffon Cake